Senin, 07 Februari 2011

Indahnya Persahabatan

Alkisah - Pernah ada seorang lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali di kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama di memaku 37 batang di pagar. Pada minggu - minggu berikutnya, di belajae untuk menahan diri. Hingga jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri dari pada memaku di pagar.

Akhirnya tiba suatu hari ketika di tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil manahan diri / bersabar. Hari - hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabuti dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : " Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan bisa kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertenglar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. "

Kau bisa menusukkan pisau ke punggu orang lalu mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf / menyesal. lukanya akan berbekas. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Sahabat adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu diperlukan, mereka menunjang dan membuka hati.
Tunjukkanlah pada sahabatmu, bahwa kau begitu menyayangi mereka.

Hiduplah sebagai seorang sahabat yang baik. Jadikan " nama-mu " sebagai pralambang bantuan bagi mereka yang tertindas. Dan, jadikan " hati-mu " sebagai dermaga bagi orang - orang yang lelah.
Jadilah instrumen Tuhan, yang selalu menebar cinta dalam setiap kebencian. Menjadi penghibur dimana luka - luka hati. Menebar keyakinan dimana tumbuh keraguan. Menyiram harap dalam gersangnya setiap keputus asaan. Berbagi kebahagiaan dimana ada kesedihan. Dan memberi cahaya dalam setiap kegelapan. Jadilah diri sendiri yang tau arti hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar