Minggu, 10 April 2011

My offerings

well,,, we finally tricked by fate.  
Fate laughs at us, and danced happily on our tears. 
All too often we succumb, we have sacrificed too much....
But what we get ...????  
Only disappointment and pain.
Where justice,,,????  

Where conscience ...?????
Why are they hiding, and ordered the pain and disappointment they met face to represent the truth.  

It's really a coward.

Now left only a little energy to survive, to maintain a glimmer of hope that still exists.  

But rest assured, it will be little hope of winning this fight. 
Just wait, and make sure you were there to witness that day comes ....
That's my promise .....

Selasa, 08 Februari 2011

Udin pun termenung di depan toko itu beberapa saat. Dia berpikir keras untuk mencari cara bagaimana agar bisa pulang tepat waktu. Setelah hampir 10 menit berpikir, ia tak juga menemukan caranya. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Walaupun akan memakan waktu sangat lama untuk mencapai rumahnya, tapi tidak apa pikirnya. Itung - itung memberi kejutan kepada istri dan anaknya.

Jam tangan ADIDAS nya menunjukkan pukul 17.27 WIB. Ngomong - ngomong soal jam tangan ADIDAS nya itu, benda itu ia dapat dari anak bos nya di kantor. Masih segar di ingatan Udin peristiwa 3 tahun silam, anak bos nya itu berkata : " Mang Udin, mau tidak jam ini, modelnya sudah ketinggalan jaman. Diketawain ama temen - temenku Mang. Aku mau minta yang baru aja sama papi."
Udin pun kaget bercampur heran, " Tapi Mbak, ini kan masi bagus, bermerek lagi. Saya gak berani ah, nanti dimarahi Papinya Mbak. "
" Gak apa - apa Mang, daripada ini saya buang, mending saya kasi ke orang. Papi juga gak pernah nanya tuh. Mang Udin mau tidak, kalo gak saya kasi Pak Parjo Satpam di depan lho."
" Mau - mau Mbak,,,makasi banyak ya Mbak. "

Begitulah,sampai sekarang jam tangan itu masih melingkar di pergelangan tangannya. Walaupun tali plastiknya sudah banyak yang robek, tapi benda itu masih meninggalkan sisa - sisa kejayaannya di masa lalu. Udin sangat merawat jam tangan kesayangan nya itu.

Tak terasa ia sudah berjalan sekitar 50 menit, dengan menikmati hiruk pikuk kota tempat tinggal nya itu di kala senja ini. Dari kejauhan dia mendengar suara azan Maghrib. Maka ia pun segera menunaikan kewajibannya di salah satu mesjid terdekat. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan pulangnya. Dadanya semakin sesak dipenuhi suka cita, karena membayangkan betapa bahagia anak dan istrinya nanti ketika ia sampai di rumah dan melihat apa yang ia bawa untuk mereka. Maka ia pun semakin memacu langkahnya.

Setelah hampir sampai di dekat perumahannya, ia terkejut melihat asap hitam pekat yang telah membubung tinggi ke udara. Dan orang - orang berlarian sangat panik. Jantung nya berdetak kencang, paru - paru nya memompa udara dengan sangat cepat. Yang terpikirkan olehnya adalah bagaimana keadaan anak dan istrinya, apakah rumah mereka ikut terbakar juga, apakah anak dan istrinya terluka, apakah....apakah.......
Banyak pertanyaan berkecamuk di otaknya. Setengah berlari ia menuju rumahnya. Ia ingin secepatnya sampai kerumahnya, bertemu anak dan istrinya.

Bersambung......................

http://benicoldness.blogspot.com/
http://chachakie.blogspot.com/

Senin, 07 Februari 2011

Indahnya Persahabatan

Alkisah - Pernah ada seorang lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali di kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama di memaku 37 batang di pagar. Pada minggu - minggu berikutnya, di belajae untuk menahan diri. Hingga jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri dari pada memaku di pagar.

Akhirnya tiba suatu hari ketika di tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil manahan diri / bersabar. Hari - hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabuti dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : " Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan bisa kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertenglar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. "

Kau bisa menusukkan pisau ke punggu orang lalu mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf / menyesal. lukanya akan berbekas. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Sahabat adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu diperlukan, mereka menunjang dan membuka hati.
Tunjukkanlah pada sahabatmu, bahwa kau begitu menyayangi mereka.

Hiduplah sebagai seorang sahabat yang baik. Jadikan " nama-mu " sebagai pralambang bantuan bagi mereka yang tertindas. Dan, jadikan " hati-mu " sebagai dermaga bagi orang - orang yang lelah.
Jadilah instrumen Tuhan, yang selalu menebar cinta dalam setiap kebencian. Menjadi penghibur dimana luka - luka hati. Menebar keyakinan dimana tumbuh keraguan. Menyiram harap dalam gersangnya setiap keputus asaan. Berbagi kebahagiaan dimana ada kesedihan. Dan memberi cahaya dalam setiap kegelapan. Jadilah diri sendiri yang tau arti hidup ini.

Minggu, 02 Januari 2011

New YeAr....New hOpE......NeW eXPERIenCe

Ya,,ya ,,ya...
Akhirnya sampai juga di tahun 2011. BErarti semakin sedikit waktu yang ku punya di tempat ini. About one week maybe....
Karena akan ada lagi perjalanan baru yang akan ku tempuh,,,di tempat yang baru tentunya...

Berat sebenarnya meninggalkan tempat yang hampir 2.5 tahun kuhuni ini. Banyak cerita yang telah dibuat di sini.  Banyak pelajaran yang telah diberikan pada ku. Dan yang paling berat adalah meninggalkan teman2 yang sudah seperti keluarga sendiri. Entahlah...kalau dipikirkan seperti itu,,semakin sulit saja rasanya. Tapi itulah hidup kurasa. Ada hal2 baru yang harus dicoba,,,,,although it must leave something beloved.
Semua itu bagian dari proses. Yah.....proses...sementara ini hanya itu yang kupunya sebagai pembenaran....

Entah separti apa nanti jadinya disana..I almost did not have a description of it. SEmuanya masih kabur,,,,tidak jelas. Taruhan, pasti aku akan terlihat seperti orang bodoh di hari pertama. Ah,,,,,entahlah.
Tapi yang pasti aku sangat bersyukur untuk hal ini. Karena Tuhan memberikan nikmat ini kepadaku. Aku bisa memberi senyuman manis di wajah ibuku. Because I rarely make my mother smile....
At least I'm not too rebellious to her.ha ha ha.....

and finally .... want to or not ..... like it or not ......
That day will come,,, and I should be ready.....


chayo...:)

Kamis, 30 Desember 2010

Finally here I am.....Right now,,,,in my blog

dan cerita pun dimulai....

Oh ya,,,ini kali pertama aku mulai menulis di suatu blog. Walaupun dari dulu selalu kepengen nulis, tapi selalu tidak percaya diri dengan tulisan sendiri,,,,hehehe

Kehidupan ku hampir seperti orang kebanyakan. Senyum, gelak tawa, dan sesekali air mata mewarnai duniaku yang telah berjalan hampir 25 tahun. Yah, sudah hampir seperempat abad aku memenuhi paru-paru ku ini dengan udara. Waktu yang tidak sebentar menurutku, bahkan teralalu lama malah kalau disia - siakan.

Selama waktu itu aku telah berusaha melakukan hal-hal yang cukup baik. Menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan. Paling tidak aku tidak terlalu bodoh dalam hal pendidikan. Setelah itu aku pun bisa memenuhi pundi-pundiku sendiri,dengan jeda yang tidak terlalu lama setelah masa studiku berakhir. Sekali lagi aku bersyukur karena menurutku aku cukup beruntung dalam hal itu. Sampai sejauh ini kukira hidupku baik2 saja dan tidak terlalu menyedihkan. Dan untuk itu aku cukup banyak bersyukur, walaupun sesekali mangkir dari kewajiban itu. Manusiawi menurutku....

Dan begitulah.....

A little short story.....